Pada hari Sabtu, 13 November 2021, telah dilaksanakan Focus Group Discussion kurikulum Program Studi Magister Teknik Sipil (PS MTS) Universitas Jember. Kegiatan dilaksanakan dengan hybrid (gabungan luring dan daring). Kegiatan luring dilaksanakan di Hotel Aston, Jember dengan mengundang Bapak Rahman Anda, ST., MT., (kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air) sebagai narasumber untuk bidang SDA. Adapun narasumber lainnya diundang untuk hadir secar daring untuk memberikan masukan mengenai kurikulum PS MTS.
Kegiatan ini diadakan sebagai upaya untuk melakukan rekonstruksi kurikulum dari kurikulum yang telah dibuat sebelumnya. Pada kegiatan ini, dibahas kurikulum pada 2 (dua) bidang peminatan yang baru yaitu Bidang Rekayasa dan Manajemen Sumber Daya Air dan Bidang Manajemen Proyek Infrastruktur.
Acara pada pagi hari Sabtu, 13 November 2021 diawali dengan pembukaan kemudian dilanjutkan dengan review kurikulum PS MTS pada peminatan Rekayasa dan Manajemen Sumber Daya Air oleh kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air, Bapak Rahman Anda, ST., MT.
Beliau menyampaikan bahwa Jember memiliki sekitar 86000 Ha sawah yang perlu diairi sehingga diperlukan pengelolaan yang baik pada jaringan irigasi tersebut. Kabupaten Jember juga dilalui oleh DAS yang besar yaitu DAS Bedadung, DAS Mayang dan DAS Tanggul sehingga diperlukan normalisasi dan restorasi sungai terutama di Tanggul Lama karena tingginya tingkat sedimentasi pada sungai tersebut.
Narasumber yang kedua ialah Prof. Manlian Ronald Adventus Simanjuntak. ST., MT., koordinator Bidang V Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR RI. Beliau memberikan banyak saran mengenai kurikulum pada bidang Manajemen Proyek Infrastruktur. Pada bagian awal beliau menyarankan adanya pengenalan kembali mengenai mata kuliah. Beliau menyarankan mata kuliah Seminar Tesis pada Semester sehingga persiapan tesis mahasiswa lebih siap untuk dapat lulus 4 semester. Selain struktur kurikulum, beliau juga memberikan saran mengenai jumlah SKS, mata kuliah pilihan dan mata kuliah wajib pada PS MTS.
Narasumber yang ketiga ialah Ibu Harkunti Pertiwi Rahayu, Ph.D. Beliau adalah ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) sekaligus Chair of Working Group 1 dari Intergovernmental Coordinaton Group on Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS). Beliau juga yang melakukan review kurikulum pada tahun 2017 ketika PS MTS melakukan workshop kurikulum yang bertempat di auditorium FT Universitas Jember. Kali ini, secara daring beliau memberikan review kurikulum kembali pada Bidang Manajemen dan Rekayasa Kebencanaan. Beliau banyak memberikan inspirasi dan informasi mengenai profil kebencanaan di Indonesia. Beliau juga memberikan saran mengenai jumlah SKS dan materi yang diberikan dalam perkuliahan.
Narasumber yang keempat ialah Bapak Ganindra Adi Cahyono dan Bapak Dr. Fahmi Hidayat dari Perum Jasa Tirta. Beliau memberikan saran mengenai mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Selain itu beliau juga memberikan pendapat bahwa isu perubahan iklim merupakan isu yang cukup penting terutama dalam bidang Sumber Daya Air. Selain itu beliau juga memberikan masukan bahwa Indonesia saat ini kekurangan tenaga ahli dalam bidang keamanan bendungan (Dam Safety).
Setelah mendapatkan masukan dari empat narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion yang dilaksanakan oleh seluruh dosen tim kurikulum PS MTS. Kegiatan ditutup pada malam hari. Semoga kegiatan FGD kurikulum ini dapat bermanfaat untuk dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada mahasiswa PS MTS.