Dr. Ir. Gusfan Halik, ST., MT. Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Penanganan Erupsi Gunung Raung

Telah dilaksanakan rapat koordinasi pada hari Selasa, 22 Februari 2021 yang diadakan dalam rangka membahas penanggulangan dampak erupsi Gunung Raung yang bertempat di Aula Sroejdi Bakorwil V Jember. Rakor ini merupakan upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim yang bersinergi bersama tiga kabupaten yaitu Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi untuk menanggulangi dampak erupsi. Ketiga kabupaten ini termasuk dalam cakupan wilayah Gunung Raung yang beberapa hari ini telah mengeluarkan gejala erupsi dan memberi dampak kepada masyarakat dan proses pengoperasian penerbangan bandara Banyuwangi.  Menurut Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi yang diwakilkan kepada Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Subroto, S.E, M.PSDM, kegiatan ini adalah upaya salah satu mitigasi bencana untuk antisipasi erupsi Gunung Raung.

Ketua Jurusan Teknik Sipil sekaligus staf pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Jember, Dr. Ir. Gusfan Halik, ST., MT bersama Firman Sauqi, ST., MT. mewakili kelompok riset mitigasi bencana hidrometeorologi, geologi, dan perubahan iklim, ikut serta dalam rakor terbuka ini bersama Umi Zahro selaku Komisi E DPRD Jatim, Arief Rahman Arifin (Kapolres Jember AKBP), Letkol Inf La Ode M. Nurdin (Dandim 0824 Jember), Kompol Agung Setiabudi (Kabag Ops Polres Banyuwangi), Mukijo (Kepala Pos Pemantau Gunung Api Raung), dan Hari Widagdo (Kasi KL BPBD Jember). Rakor dibuka secara simbolis oleh Bapak R. Tjahjo Widodo, S.H, M.Hum selaku Kepala Bakorwil Jember.

Dalam melakukan sinkronisasi di lapangan pada saat terjadi erupsi, menurut Gatot perlu keterlibatan jajaran TNI, Polisi, BPBD dan OPD Kabupaten mengenai tindakan yang perlu dilakukan dan bagaimana kewenangan Pemda. Kegiatan ini merupakan dalam upaya pentahelix demi bersinergi bersama apabila suatu waktu terjadi erupsi. Diharapkan masyarakat dapat mengatasi dan meminimalisir dampak bencana dari segi materiil maupun jiwa. Pada masa pandemi Covid-19 penanganan bencana erupsi dan virus Covid-19 harus berjalan bersamaan supaya tidak terjadi ledakan salah satu bencana. Demi menghindari ledakan bencana, kegiatan evakuasi bencana erupsi harus tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia.

Gunung Raung dengan ketinggian 3.331 mdpl dan memiliki kaldera kedalaman 500 m yang merupakan salah satu gunung merapi aktif di Jawa Timur. Gunung ini selalu berasap dan menyemburkan api sehingga perlu upaya penanganan demi menimimalisir dampak erupsinya. R. Tjahjo Widodo selaku Kepala Bakorwil V Jember mengatakan bahwa wilayah Bakorwil dikelilingi tiga dari tujuh gunung berapi aktif di Jawa Timur yaitu Gunung Bromo, Semeru, dan Gunung Raung. Dalam rakor penanggulangan dampak erupsi Gunung Raung diharapkan dapat terjalin sinergitas antar instansi dalam rangka kesipsiagaan daerah ancaman letusan Gunung Raung. Kegiatan rakor merupakan salah satu upaya mengantisipasi pra bencana erupsi di kondisi normal. Hasil dari rakor dapat digunakan pemerintah daerah dan masyarakat sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat saat bencana.

 

Sumber: https://www.harianbhirawa.co.id/bpbd-jawa-timur-sinkronkan-penanganan-erupsi-gunung-raung/