Kuliah Tamu “Asesmen Kerusakan Struktur Gedung Pasca Gempa dengan Rapid Visual Screening – RVS”

Indonesia merupakan daerah yang memiliki kerawanan tinggi akan bencana gempa. Karena tiga lempeng utama dunia bertemu di Indonesia yaitu lempeng Eurasia, Indo Australia dan Pasifik. Selain itu di Indonesia banyak terdapat gunung api yang masih aktif, gunung api ini berpotensi meletus dan menyebabkan gempa vulkanik. Dampak setelah terjadinya bencana gempa juga tidak sedikit, sejumlah gedung pelayanan publik dan ribuan rumah penduduk rusak, dari rusak ringan hingga rusak berat. Maka dari itu tindakan penilaian keandalan struktur kondisi gedung pasca gempa sangat dibutuhkan untuk menjamin keandalan operasi gedung dan menghindari kecelakaan.

Pada hari Senin, 21 Oktober 2019, PS-MTS mengundang narasumber yang ahli dalam bidang penilaian bangunan gedung pasca bencana gempa dengan RVS (Dr. Ir. Heru Purnomo, DEA) dari Universitas Indonesia untuk memberikan kuliah tamu bagi mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Universitas Jember. Terdapat tiga outline presentasi dalam paparannya, yaitu: a) Asesmen kerusakan struktur gedung pasca gempa dengan RVS yang dikembangkan di Amerika b) Asesmen kerusakan struktur gedung baja pasca gempa dengan RVS yang dikembangkan di Amerika c) Asesmen kerusakan struktur gedung beton dengan RVS yang dikembangkan di Turki.

Terdapat tiga langkah untuk melakukan penilaian keandalan gedung pasca gempa: a) Screening b) Preliminary Evaluation  c) Detailed Evaluation. Proses screening dilakukan jika estimasi pergerakan tanah melebihi batas, terdapat kerusakan yang signifikan pada bagian struktural gedung, terdapat kerusakan umum pada bangunan, kerusakan yang signifikan pada bagian arsitektural gedung, dan apabila jalan masuk atau akses masuk ke dalam gedung menjadi terbatas akibat kejadian gempa.

Penilaian dengan metode RVS adalah dengan mengisi formulir yang berisi penilaian kerusakan terhadap gedung pasca gempa, formulir ini diisi oleh seseorang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Kemudian penilaian itu akan menghasilkan sebuah tanda (simbol warna) yang menunjukkan apakah bangunan itu masih layak beroperasi, atau harus diperbaiki atau bahkan harus dihancurkan.

Pada sesi diskusi ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta terkait dengan penilaian keandalan gedung pasca bencana gempa, terkait dengan siapa yang berhak menjadi tim penilai keandalan gedung pasca gempa, proses penilaian, dan metode yang tepat untuk melakukan penilaian. Pertanyaan peserta dijawab dengan baik oleh narasumber, diharapkan kuliah tamu ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Jember untuk melakukan penelitian tesis khususnya dalam penilaian keandalan gedung dengan RVS pasca Gempa.

Materi kuliah tamu dapat diunduh pada tautan berikut:

http://bit.ly/kultamrvs