Field Trip Program Magister Teknik Sipil UNEJ ke Yogyakarta

Penulis: M. Abdi Ilahi

Pada tanggal 13-16 Desember 2018, Program Magister Teknik Sipil Universitas Jember melaksanakan field trip ke Yogyakarta. Kunjungan dilaksanakan ke Kementerian Dinas Pekerjaan Umum di Bidang Sumber Daya Air  bidang pengendalian lahar gunung merapi dan Badan Pengendalian Bencana Daerah.

Peserta mendapat penjelasan mengenai teknologi sabo dam yang bertujuan untuk menangkap aliran lahar sehingga debit dapat berkurang. Teknologi ini merupakan hasil kerja sama Indonesia dengan Jepang yang diterapkan di beberapa daerah yang memiliki gunung merapi.

Sabo berasal dari dua kata Jepang yaitu SA yang berarti pasir dan BO yang berarti pengendalian. Sabo adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengantisipasi aliran debris dan pengendalian sedimen dalam suatu bentang alam, khususnya sungai pada gunung. Ketika gunung mengeluarkan materialnya, material-material ini akan tertimbun di dalam suatu cekungan. Ketika hujan datang, sediment yang ada dalam cekungan ini akan mengalami pengangkatan oleh air dan selanjutnya mengalir bersama aliran air sungai. Aliran air sungai yang dimuati oleh material-material (debris) ini akan menghancurkan makhluk hidup dan infrasturktur yang dilaluinya. Ada kalanya air sungai yang dimuati oleh debris ini meluap dan membuat erosi lateral terhadap lembah sungai. Jika ini terjadi, berbagai kerugian yang dialami masyarajat sekitar sungai akan sangat besar. Maka dari, itu teknologi Sabo diterapkan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh aliran debris ini.

Di Indonesia, teknologi Sabo, atau yang sering disebut dengan Sabo Dam ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970. Teknologi Sabo sendiri ditemukan oleh orang Jepang, yakni Tomoaki Yokota. Dengan ditemukannya Sabo, maka kehidupan manusia semakin terjaga. Dalam bahasa lainpun kata SABO ini susah diterjemahkan secara singkat. Misalnya dalam bahasa Jerman, Sabo diterjemahkan menjadi Wildbachverbauung yang berarti mengukur untuk menanggulangi efek merusak dari banjir, dalam hal ini tidak menyinggung tanah longsor.

 

Berikut adalah video dokumentasi kegiatan:

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=XZ8rLBZXrDU[/embedyt]