Fenomena Kecelakaan di Pantai Pancer Puger

Pantai Puger berlokasi di Pantai Selatan Pulau Jawa tepatnya di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Di Pantai tersebut selain terdapat bangunan tembok laut (groin), terdapat pula bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang bersudut mengikuti arah dominan datangnya gelombang laut. Pada saat gelombang tinggi, kapal nelayan yang terhempas gelombang mengakibatkan hancurnya kapal bahkan menyebabkan tewasnya nelayan.

Perahu nelayan yang tenggelam di Pantai Pancer Puger [1]

Di antara kecelakaan di Pantai Puger yang menelan korban jiwa ialah terhempasnya kapal pada 17 September 2007 yang menewaskan seorang nelayan [2], kapal nelayan yang terbalik pada 27 Juni 2015 dan menewaskan 2 anak buah kapal (ABK) [3], kapal nelayan yang terbalik karena dihantam ombak pada 15 Juni 2017 yang menyebabkan hilangnya seorang nelayan [4], dan terbaliknya kapal nelayan pada 27 Mei 2018 yang menewaskan seorang nelayan [5]. Adapun pada bulan Juni dan Juli 2018, terjadi 4 kecelakaan yang terdiri atas sebuah kecelakaan pada bulan Juni 2018 yang menewaskan seorang nelayan dan tiga kecelakaan lainnya pada Juli 2018 [6]. Salah satu dari tiga kecelakaan di bulan Juli ialah terbaliknya kapal nelayan pada 19 Juli 2017 yang menyebabkan tewasnya 6 orang nelayan dan 4 nelayan hilang [7].

Adapun pada 25 Desember 2015 ketika sebuah kapal terhempas oleh ombak, aparat Kepolisian Satuan Polisi Perairan merespon cepat laporan warga sehingga 3 nelayan berhasil diselamatkan [8]. Pada Senin, 8 Juni 2015 ratusan nelayan diberitakan melakukan demonstrasi di depan Kantor Bupati dan Gedung DPRD Jember [9]. Imam Hambali yang merupakan ketua asosiasi nelayan Jember menyatakan bahwa nelayan menuntut pemerintah daerah untuk memotong panjang bangunan pemecah gelombang (breakwater) dari 400 m menjadi 200 m agar tidak menyebabkan pusaran gelombang laut [10].

Keberadaan bangunan pemecah gelombang yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung pantai dan penyerap energi gelombang justru dipertanyakan oleh nelayan. Jumlah kecelakaan dan kerugian jiwa dan materiil yang seharusnya bisa diminimalisir dengan adanya bangunan pemecah gelombang, justru diragukan.

Evaluasi kinerja pemecah gelombang di Pantai Puger telah dilakukan sebelumnya mengusulkan penggeseran sudut bangunan sebesar 225˚ + 17˚ serta modifikasi pemecah gelombang dengan dimensi bangunan yang lebih besar [11]. Pada penelitian tersebut, belum dilakukan simulasi hidrodinamika di Pantai Puger sehingga usulan yang diberikan belum bisa divalidasi keefektifannya dalam memberikan solusi permasalahan.

Untuk melakukan evaluasi yang lebih menyeluruh dalam pemodelan hidrodinamika di Pantai Puger, perlu dilakukan kajian terkait manajemen kebencanaan pada lembaga dan dinas terkait dalam rangka mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di Pantai Puger. Berdasarkan diskusi dengan seorang pakar dalam dalam bidang hidrodinamika laut, Dr. Widjo Kongko, simulasi perlu dilakukan dengan menggunakan data batimetri yang cukup detail untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai wilayah tersebut. Selain itu, pemodelan yang dilakukan perlu menggunakan model yang menggunakan persamaan pengatur Boussinesq Equation. Dengan begitu, fenomena gelombang akibat angin yang juga mempertimbangkan faktor non linear dapat dimodelkan dengan baik.

  1. Liputan6. 2018. https://www.liputan6.com/regional/read/3594689/detik-detik-tenggelamnya-perahu-nelayan-joko-berek-di-pantai-puger-jember [Diakses pada 30 Juni 2020]
  2. Detiknews. 2007. https://news.detik.com/jawatimur/831027/gelombang-puger-hajar-perahu-nelayan-1-tewas [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  3. Liputan6. 2015.https://www.liputan6.com/tv/read/2260975/kapal-nelayan-di-jember-terbalik-dihantam-ombak-2-abk-tewas [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  4. Radio Bintang Tenggara. 2017. https://www.radiobintangtenggara.com/2017/07/16/dihantam-ombak-perahu-nelayan-puger-terbalik-satu-abk-dinyatakan-hilang/ [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  5. RRI. 2018.http://www.rri.co.id/post/berita/532971/sigappolri/seorangnelayantewaskorban_ganasnya_gelombang.html [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  6. Radio Prosalina. 2018. http://www.prosalinaradio.com/2018/07/23/dalam-2-bulan-4-kasus-kecelakaan-laut-terjadi-di-plawangan-puger/ [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  7. Jawa Pos. 2018.https://www.jawapos.com/jpg-today/20/07/2018/petaka-ganasnya-ombak-plawangan-6-nelayan-tewas-4-hilang [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  8. Suara Indonesia News. 2015.http://suaraindonesia-news.com/satpolair-jember-selamatkan-nelayan-di-puger/ [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  9. Tribunnews. 2015.http://surabaya.tribunnews.com/2015/06/08/pemecah-ombak-telan-korban-nelayan-puger-jember-demo [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  10. Adi, Y. 2015.http://pojokpitu.com/baca.php?idurut=7781&&top=1&&ktg=J [Diakses pada 20 Agustus 2018]
  11. Yuliamangesti, A. A., Halik, G., dan Wahyuni, S. 2017. Evaluasi Kinerja Bangunan Pemecah Gelombang (Breakwater) Di Pantai Puger Jember. Tugas Akhir. Jember: Universitas Jember.